Jokowi Sebut Peretasan PDN Sudah Dievaluasi Menyeluruh, Semua Data Nasional Telah Di-backup
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers usai meresmikan pabrik dan ekosistem baterai serta kendaraan listrik Korea Selatan di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). (Foto: Youtube Sekretariat Presiden).

Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, server Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 yang diserang ransomwae telah dievaluasi secara menyeluruh.

Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah mencari solusi agar pertistiwa serupa tak terulang lagi.

"Ya, sudah kita evaluasi semuanya. Yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," kata Jokowi usai meresmikan pabrik dan ekosistem baterai serta kendaraan listrik Korea Selatan di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

Dia juga meminta data yang disimpan PDN harus memiliki penyimpanan cadangan.

"Di-back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget. Dan ini juga (serangan siber) terjadi di negara-negara lain, bukan hanya di Indonesia saja ya," ucap dia.

Saat ditanya soal desakan Budi Arie Setiadi mundur sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Jokowi menegaskan bahwa sudah mengevaluasinya.

"Semuanya sudah dievaluasi," imbuh dia.

Adapun, PDNS 2 mengalami gangguan akibat diserang Ransomware pada Kamis, 20 Juni 2024. Ransomware merupakan sejenis program jahat, atau malware, yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting hingga tebusan dibayar.

Kepala BSSN Hinsa Siburian mengungkapkan ransomware yang mengakibatkan gangguan pada PDNS 2 adalah Brain Cipher Ransomware. Ransomware tersebut adalah pengembangan terbaru dari Ransomware LockBit 3.0 yang digunakan untuk menyerang PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) tahun lalu.

"Jadi memang Ransomware ini kan dikembangkan terus, jadi ini adalah yang terbaru," katanya dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (24/6/2024).

Hinsa menjelaskan PDNS 2 yang mengalami gangguan berada di Surabaya, Jawa Timur. Adapun, pengelola dari pusat data tersebut adalah PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) yang tak lain adalah anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk.

Kendati begitu, Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto menargetkan layanan publik yang terdampak serangan siber atau peretasan Pusat Data Nasional Sementara Sementara (PDNS) 2 akan kembali normal pada Juli 2024.

Hadi menuturkan, pihaknya juga akan mencadangkan data-data menggunakan cold-site atau situs dingin yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau.

Selain itu, situs dingin ini juga akan ditingkatkan kemampuannya menjadi hot-site guna mencadangkan data khusus untuk pelayanan-pelayanan yang bersifat strategis.

"Jadi kalau kita ketahui ada DRC (data recovery center) Batam ini menjadi DRC yang mampu memberikan pelayanan secara auto kit, mampu memberikan pelayanan secara interaktif service," ucap Hadi.

Untuk itu, ia berharap, penanganan ini bisa kembali menormalkan pelayanan-pelayanan, misalnya Imigrasi yang sebelumnya sempat terganggu akibat serangan ransomware terhadap PDNS 2.

"Bulan Juli ini sudah bisa kita tingkatkan kemampuannya, bisa melayani secara cepat apabila terjadi gangguan di pusat data nasional sementara seperti yang terjadi sebelumnya," imbuh dia.