BNPB Catat 19 Desa di Kabupaten Bolaang Terdampak Banjir dan Longsor
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 19 desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. (Humas BNPB)

Jakarta, tvrijakartanews – Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 19 desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, terdampak banjir dan tanah longsor. Persitiwa itu terjadi pada Minggu (7/7/2024), pukul 04.00 waktu setempat atau Wita.

"Desa terdampak di Kecamatan Posigadan berjumlah 16 desa, sedangkan Tomini sebanyak 3 desa. Sedangkan satu rumah hanyut akibat peristiwa tersebut," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Muhari mengatakan saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan dampak bencana. Di samping itu, BPBD belum menginformasikan adanya korban jiwa pascabanjir.

"Tidak ada warga yang mengungsi akibat bencana ini. Kondisi mutakhir pada hari ini (7/8) hingga pukul 08.00 pagi tadi, Listrik masih dilaporkan padam dan jaringan komunikasi belum sepenuhnya pulih," tuturnya.

Selain itu, Muhari menceritakan kronologi kejadian ini berlangsung setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur wilayah kabupaten. Derassnya hujan menyebabkan debit air Sungai di Kecamatan Posigadan dan Tomini meluap.

"Sementara itu, insiden tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Tomini, tepatnya di Desa jaya. Terdapat tiga titik longsoran di desa itu," ujarnya.

Menyikapi bencana hidrometeorologi basah, pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat sejak Juni 2024 lalu. Status ini masih berlangsung hingga Selasa depan (9/7/2024).