BPBD Catat Sebanyak 378 Kejadian Pohon Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir di Jakarta
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

BPBD Catat Sebanyak 378 Kejadian Pohon Tumbang Selama 2 Tahun Terakhir di Jakarta

Jakarta, tvrijakartanews - BPBD Jakarta mencatat dalam kurun waktu dua tahun, terjadi  bencana ketika cuaca ekstrem, seperti pohon tumbang, bangunan roboh, tanah longsor, korban tenggelam dan lain sebagainya.

“Dari dari data tersebut, pada 2022 jumlah pohon tumbang mencapai 378 kejadian, tanah longsor 14 kejadian, bangunan roboh 56 kejadian dan korban tenggelam 20 orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Isnawa menambahkan sedangkan di 2024, terjadi 234 pohon tumbang, 22 longsor, 31 unit bangunan roboh, dan 33 orang tenggelam ketika cuaca ekstrem.

Selain itu, Isnawa mengingatkan warga untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang timbul akibat cuaca ekstrem.

"Ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang," tuturnya.

Menurut dia, akhir-akhir ini Jakarta masih menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut.

Isnawa mengatakan bahwa adanya sejumlah ancaman bencana alam, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan menghindari lokasi rawan seperti bantaran kali, di bawah pohon, waduk dan lain sebagainya.

"Jangan parkir di bawah pohon rindang atau reklame besar, karena dikhawatirkan terjadi angin kencang," ujarnya.

Selain itu, kata Isnawa mengingatkan warga untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi yang timbul akibat cuaca ekstrem.

"Ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang," ungkapnya.

Dikatakan Isnawa, beberapa waktu terakhir Jakarta masih menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut. Adanya sejumlah ancaman bencana alam, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan menghindari lokasi rawan seperti bantaran kali, di bawah pohon, waduk dan lain sebagainya.

"Jangan parkir di bawah pohon rindang atau reklame besar, karena dikhawatirkan terjadi angin kencang," tambahnya.

Ia menambahkan, ketika masyarakat mengalami hal yang darurat atau dalam kebencanaan, maka segera menghubungi siaga 112 dan petugas akan secepatnya datang untuk memberikan pertolongan.

BMKG pada beberapa hari terakhir ini, mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi di wilayah Jakarta.