
Ilustrasi rupiah. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup meningkat 10 poin atau 0,06 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan rupiah disebabkan meningkatnya spekulasi pemotongan suku bunga bank sentral AS atau The Fed.
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah meningkat 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.241 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.251 per dolar AS.
"Hal ini membuat semakin kuatnya spekulasi pelaku pasar bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunganya pada September mendatang," kata analis ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Taufan menuturkan Ketua bank sentral AS atau The Fed Jerome Powell mencatat bahwa perekonomian mengalami kemajuan besar menuju sasaran inflasi 2 persen yang ditetapkan oleh The Fed.
"Kami mencatat bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah mereda namun tetap kuat," ujarnya.
Fed percaya bahwa “sikap kebijakan moneter yang ketat membantu menyeimbangkan kondisi permintaan dan penawaran dan memberikan tekanan pada inflasi”.
Selanjutnya, fokus pelaku pasar adalah data Indeks Harga Konsumen (CPI) Juni 2024 yang sangat dinanti. IHK utama Juni 2024 diperkirakan melambat menjadi 3,1 persen, turun dari angka bulan Mei sebesar 3,3 persen, sehingga menandai perlambatan bulanan ketiga berturut-turut.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu meningkat ke level Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.281 per dolar AS.