
Politikus PSI, Grace Natalie. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Istana Kepresidenan merespons kritik Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, soal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang meleset dari jadwal. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan berkantor di IKN pada Juli 2024, namun batal karena ketidaksiapan infrastruktur.
Staf Khusus Presiden, Grace Natalie mengatakan pembangunan calon ibu kota negara baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu tidak dipaksakan sama sekali.
“Silakan Pak Djarot datang sendiri ke IKN. Kalau hanya melihat dari jauh, sangat mungkin tidak akurat. Bahaya, banyak info menyesatkan. Hati-hati bisa kepleset,” kata Grace dalam keterangannya, Jumat (12/7/2024).
Grace mengatakan proses pengerjaan IKN dilakukan dengan perhitungan cermat. Pemerintah memastikan akan mengikuti seluruh prosedur yang ada, termasuk soal acara Upacara 17 Agustus 2024.
“Semua sudah mendekati siap. Termasuk infrastruktur dasar seperti air minum, kelistrikan, dan akses jalan. IKN adalah wajah Indonesia. Pasti dibuat sebagus mungkin, sesempurna mungkin. Pemerintah tidak akan mempertaruhkan wajah Indonesia,” kata politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Sebelumnya, Djarot PDIP meragukan pemindahan Ibu Kota ke IKN dalam waktu dekat karena masih banyak yang belum siap. Oleh karena itu, Djarot mengatakan sebaiknya pemerintah jangan terlalu memaksakan.
Eks Wakil Gubernur Jakarta ini mengatakan, pemerintah terlalu memaksakan memindahkan ibu kota ke IKN. Namun nyatanya IKN belum siap, bahkan untuk pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Djarot mencontohkan masih banyak yang perlu dipersiapkan di IKN, seperti listrik, air, dan infrastruktur.
“Saran saya sih jangan dipaksakan. Makanya di awal jangan terlalu pede gitu loh, kan sebelumnya menyampaikan sudah sangat siap gitu ya, ternyata belum juga,” kata Djarot di Kompleks Parlemen DPR RI, Selasa, 9 Juli 2024. “Inilah salah satu konsekuensi dari kebijakan yang tergesa-gesa, terutama di dalam implementasinya, di dalam eksekusinya."
Djarot juga memprediksi proyek IKN akan mengendur pada pemerintahan Prabowo Subianto. Sebab, beban anggaran IKN yang sangat besar akan berbenturan dengan anggaran program makan bergizi dari Prabowo.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi merencanakan untuk pertama kalinya menggelar upacara 17 Agustus di IKN. Awalnya Jokowi juga mengatakan akan berkantor di IKN pada bulan ini. Namun kesiapan infrastruktur IKN sampai hari ini belum siap.
Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan air dan listrik untuk masuk ke IKN pada pertengahan Juli. Pemerintah terus melanjutkan pembangunan infrastrukur dasar seperti jalan tol dan bandara menjelang 17 Agustus 2024.
"Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalo siap, pindah," kata Jokowi usai menyerahkan bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 Juli 2024.
"Sudah (terima laporan dari PUPR) tapi belum (siap).
Mengenai rencana pindah ibu kota, Presiden Jokowi tidak mau memaksakan untuk mengeluarkan Keppres sebagaimana diatur Undang-Undang Dewan Khusus Jakarta. Jokowi masih melihat situasi di lapangan. "Kita tidak ingin memaksakan sesuatu yang, memang belum, jangan dipaksakan. semuanya dilihat, progres lapangannya dilihat. Keppresnya bisa sebelum, bisa setelah Oktober,” kata Jokowi.