
Ilustrasi pengolahan Gas Bumi. (Freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) mengapresiasi keputusan pemerintah untuk memperpanjang kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang memberikan harga gas murah bagi tujuh sektor industri. Hal ini dapat berkompetisi dan melakukan penetrasi produk ke negara lain.
"Kebijakan HGBT memang perlu diperpanjang sebagai strategi penguatan daya saing industri di pasar global. Melalui HGBT, kami meyakini hilirisasi sawit akan semakin bertumbuh dan mampu memberikan tambahan devisa kepada negara," kata Ketua Umum Apolin Norman Wibowo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Norman menambahkan perusahaan oleokimia anggota Apolin sangat membutuhkan dukungan kebijakan HGBT karena komponen gas ini sangat diperlukan sebagai bahan baku penolong dalam.
Menurutnya, ada dua jalur yakni jalur pertama adalah produk fatty acid, komponen gas ini diperlukan 20-23 persen, sedangkan, jalur kedua adalah produk fatty alcohol, komponen gas dibutuhkan 40-43 persen.
"Saat ini dari 13 anggota Apolin, baru 9 perusahaan mendapatkan fasilitas gas murah, kami berharap ke depan semua anggota kami bisa mendapatkan fasilitas tersebut," ujarnya.
Norman memastikan bahwa keberlanjutan gas murah akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional, terutama dalam konteks peningkatan volume dan nilai ekspor di sektor oleokimia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menyetujui perpanjangan program HGBT dalam Rapat Terbatas pada 8 Juli 2024. Selain itu juga akan dilakukan kajian lebih mendalam dalam rangka penambahan sektor-sektor penerima HGBT di luar tujuh sektor industri yang saat ini sudah menerima.
Tujuh kelompok industri yang dimaksud adalah pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca dan sarung tangan karet, sedangkan usulan perluasan masih dalam pembahasan.
Perpanjangan kebijakan gas murah akan memberikan dampak positif bagi efisiensi biaya produksi, tambahnya, sehingga, perusahaan oleokimia dapat fokus kepada perluasan kapasitas produksi dan/atau investasi dalam rangka memenuhi permintaan global yang tumbuh sekitar 15-17 per tahun.