Teknologi Robot AI Asal Korea Selatan dapat Menyesuaikan Kosmetik dengan Warna Kulit
Tekno & SainsNewsPers
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Teknologi bertenaga AI ini dapat membantu menemukan produk kosmetik dengan warna yang tepat. Robot yang dibuat oleh raksasa kosmetik Korea Selatan AmorePacific ini mampu menganalisis kulit pengguna dan menciptakan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka saat itu juga.

“Awalnya saya tidak begitu percaya, tapi setelah saya aplikasikan di bibir, ternyata cocok juga, jadi saya yakin produk ini bisa dipercaya,” kata Kwon You-jin salah seorang pelanggan.

Dikutip dari reuters (13/7) di ibu kota Korea Selatan, Seoul, produsen kosmetik bertenaga AI ini memindai kulit menggunakan data yang dikumpulkan selama 78 tahun sejarah perusahaan, kata AmorePacific. Robot tersebut kemudian merekomendasikan produk dari sekitar 205 warna alas bedak kulit yang berbeda dan 366 warna produk bibir yang berbeda.

"Awalnya, teknologi AI diterapkan untuk mendiagnosis kondisi kulit pelanggan dan merekomendasikan produk yang ada berdasarkan kebutuhan mereka. Selain itu, untuk kebutuhan pelanggan yang lebih tersegmentasi, kami menawarkan layanan yang memungkinkan pelanggan mencoba warna yang direkomendasikan, lalu membuat produk yang disesuaikan di tempat," ungkap Lee Young-jin, penasihat AmorePacific.

Kwon You-jin berpendapat bahwa setiap orang memiliki warna kulit yang khas, tetapi biasanya mereka membeli warna yang paling umum tersedia di pasaran.

"Meskipun saya tertarik dengan kosmetik, tidak mudah untuk menganalisisnya sendiri, dan sulit untuk mengetahuinya hanya dengan melihat. Namun, dengan AI yang menganalisisnya untuk saya, hasilnya tampak lebih akurat,” ujarnya.

Secara tradisional, kosmetik dipilih melalui pengenalan merek, kemasan, ulasan, dan rekomendasi staf toko. Namun, hal itu dapat memberikan pilihan yang terbatas, dan sering kali tidak memenuhi kebutuhan atau kondisi kulit individu.

Menurut penyedia analisis Business Research Company, sekarang pasar untuk penggunaan AI dalam industri kecantikan dan kosmetik diperkirakan akan meningkat dua kali lipat - dari lebih dari $3,2 miliar pada tahun 2023 menjadi $8,1 miliar pada tahun 2028.

Hal ini diharapkan seiring meluasnya layanan termasuk rekomendasi kecantikan yang dipersonalisasi, penata rias virtual, serta analisis dan diagnostik kulit.

Yang Yong Suk adalah peneliti utama di Institut Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Korea Selatan mengatakan, “Jika metode yang ada memungkinkan peluncuran produk kosmetik baru setiap dua bulan, penerapan teknologi AI ini dapat memungkinkan peluncuran produk baru setiap minggu. Menggabungkan teknologi AI dapat semakin memperkecil hambatan bagi kosmetik karena robot dan AI akan membuat keputusan dan terus memproduksi produk baru, bukan manusia,” katanya.