Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. (Tangkap layar laman resmi Kemenparekraf)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai Kabupaten Wonosobo memiliki peluang menjadi kabupaten/kota kreatif kelas dunia melalui UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Sandiaga menuturkan program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif guna menyerap aspirasi dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam mengembangkan usaha sektor ekonomi kreatif di kabupaten ini.
"Kami melihat ada peluang karena di sini ada atraksi pariwisata yang luar biasa sekali seperti Festival Balon Udara, ada juga Festival di Dieng, dan ini diperkuat juga oleh beberapa desa wisata," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (13/7/2024).
Sandiaga mengatakan KaTa Kreatif Wonosobo turut menghadirkan Tim Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring UCCN tahun 2024 untuk memperkuat langkah-langkah mendapat pengakuan global. Kegiatan ini, menghadirkan pelaku ekonomi kreatif di Wonosobo dan Jawa Tengah secara umum bisa memperkuat ekosistem ekraf bersama seiring kebijakan pemerintah.
"Banyak pelaku ekraf kita produk-produknya sangat luar biasa. Dan kalau pengusahanya siap maka kabupaten juga harus siap dengan regulasi, dengan insentifnya. Karena itu, saya sebetulnya ingin mendengar beberapa masukan atau pengalaman dari rekan-rekan," ujarnya.
Dikatakan Sandiaga, dalam KaTa Kreatif terdapat segmen tantangan kreatif dimana Menparekraf diberikan tantangan untuk membuat ramuan minuman khas Wonosobo yang berbahan dasar rempah-rempah seperti kopi, ginseng, lada, purwaceng, jahe, merah, sereh.
“Kalau saya melihat Wonosobo dikenal dengan kenikmatan kuliner, kalau Yogyakarta punya minuman tradisional wedang uwuh, Wonosobo punya purwaceng yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh,” jelasnya.
Selain itu, kata Sandiaga, Kabupaten Wonosobo dalam beberapa tahun terakhir mendapat DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik maupun Non-Fisik untuk pengembangan pariwisata.
Menparekraf menanggapi bahwa memang sinergi perlu dijalin dengan baik, hal ini berdasarkan pengalaman pandemi COVID-19 dimana yang diperlukan adalah kolaborasi bukan kompetisi.
Berkaitan dengan DAK Fisik, ia mengatakan, salah satu yang dipersiapkan oleh Presiden Jokowi di penghujung masa pemerintahannya adalah memberikan ruang fiskal yang luas untuk pemerintahan ke depan.
Sehingga, Kabupaten Wonosobo dapat mulai mengajukan bentuk DAK fisik maupun non-fisik, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas dasar pelayanan.
"Jadi kalau pelayanan ekonomi kreatif itu bisa diajukan baik fisik maupun non-fisik. Tahun ini sudah dapat, mudah-mudahan tahun depan dapat lagi," pungkasnya.