
Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden).
Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Joko Widodo merespons rencana akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Juli 2024. Ia menyatakan, siap akan berkantor di IKN bila sudah ada lampu hijau terkait infrastruktur dasar di sana telah memadai.
"Begitu ada lampu hijau siap, saya akan berkantor," kata Jokowi di Stadion Si Jalak Harupat, Jawa Barat, Jumat (19/7/2024).
Adapun, Jokowi sebelumnya mengaku masih melihat kesiapan sejumlah infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum memutuskan berkantor di sana.
Menurut dia, sejumlah instrastruktur dasar yang meliputi listrik hingga air masih belum memadai, sehingga ia belum memutuskan untuk berkantor pada bulan ini
"Airnya dalam proses disiapin. Listriknya sudah ada, tapi masuk ke ruang-ruang yang ada kan perlu waktu. Ya (saya) melihat itu tadi, kesiapan itu. Kalau itu siap (bakal berkantor di IKN)," ucap Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (16/7/2024).
Kepala Negara tak menampik bahwa targetnya untuk berkantor di IKN pada bulan ini. Namun, hal itu terkendala karena pengerjaan sejumlah infrastruktur IKN yang mudur akibat faktor hujan yang menguyur terus menerus.
"Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi coba lihat ke IKN seminggu. Tiap hari hujan terus, hujan deras banget. Jadi, memang pekerjaan banyak yang diundur, dan itu biasa dalam proyek besar," ucap Jokowi.
"Dan IKN ini kan bukan dibangun dua tahun, tiga tahun. Ini sebuah mimpi besar jangka panjang, proyek jangka panjang, mungkin 15 tahun, mungkin 20 tahun," sambung dia.
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta semua pihak agar tak mengartikan penyelenggaraan Upacara Kemerdekaan ke-79 RI di IKN sebagai penanda bahwa pembangunan ibu kota baru itu bakal rampung seluruhnya.
"Jadi, jangan. Jangan membayangkan kita Upacara 17 Agustus itu sudah jadi semuanya, ndak seperti itu. Banyak, banyak yang keliru menurut saya. Ndak, paling nanti di 17 Agustus ini, kalau dihitung semuanya, secara keseluruhan mungkin 15 persen," imbuh dia.