Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (BEI). (Tangkap layar laman resmi BEI)
Jakarta, tvrijakartanews - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan total transaksi di Bursa Karbon atau IDX Carbon atau IDX Carbon sebesar Rp36 miliar sejak diluncurkan pertama kali pada 26 September 2023. Ini upaya pemerintah RI untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"Setelah diluncurkan hingga saat ini, IDX Carbon telah memperdagangkan lebih dari 600 ribu ton unit karbon setara CO2 dengan total nilai transaksi melebihi Rp 36 miliar," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman di Road To SAFE 2024 di Gedung BEI, Jakarta, Senin (22/7/2024).
Imam menambahkan saat ini pengguna jasa IDX Carbo semakin berkembang, awalnya 16 pengguna di hari pertama peluncuran, saat ini menjadi hampir 70 pengguna jasa.
"Pengguna jasa kami saat ini juga telah berkembang dari 16 pengguna jasa di hari pertama perdagangan menjadi hampir 70 pengguna, tuturnya.
Selain itu, Imam optimis IDX Carbon akan terus berkembang guna membantu Indonesia baik dari ekonomi hingga lingkungan mencapai target NZE.
"Kami optimistis, IDX Carbon akan terus berkembang membantu Indonesia baik secara ekonomi maupun lingkungan dalam mencapai target NZE," tambahnya.
Dikatakan Iman, sebanyak 90 persen dari perusahaan tercatat di BEI telah melaporkan laporan keberlanjutan untuk tahun 2022. Hal ini selaras dengan penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.
"Keberadaan aturan ini sangat penting untuk mendorong perusahaan tercatat menginternalisasikan prinsip berkelanjutan dalam aktivitas bisnisnya," tuturnya.
Disamping itu, kata Iman, sebagai upaya mendorong perusahaan tercatat menjadi role model di pasar modal Indonesia, BEI telah menyediakan 5 indeks saham terkait environmental, social, and governance (ESG), memberikan insentif pengurangan biaya pencatatan untuk obligasi terbawasan lingkungan.
"Dan kerja sama dengan lembaga penilai ESG internasional untuk melakukan layanan ESG atas perusahaan tercatat di BEI maupun pelayanan ESG scoring bagi Bursa Efek Indonesia," imbuhnya.