
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri perayaan HUT ke-50 Kemenko Perekonomian. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Jakarta dinyatakan lolos dari middle income trap (MIT) atau jebakan negara perpendapatan rendah. Saat ini Jakarta memperoleh pendapat sebesar USD21 ribu.
"Jakarta ini suda lolos middle income trap, Jakarta pendapatan per kapitanya 21 ribu (dolar AS)," kata Airlangga ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Airlangga merinci kalua dilihat lebih mendalam Jakarta yaitu di Jakarta Pusat itu pendapatan mencapai sudah USD50 ribu. Jadi aglomerasi Jakarta itu sudah setara dengan negara-negara lain termasuk Singapura.
"Sedangkan di Kalimantan Timur itu juga sudah lolos MIT. Lokasi yang menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah lolos dari middle income trap, dan juga termasuk Altara, pendapatannya sekitar USD17 ribu. Artinya apa? Ini mungkin dicapai dan sangat mungkin," ujarnya.
Menurut Airlangga, Oleh karena itu tantangan selanjutnya baginya, akan petakan seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga akan melihat economic drivernya seperti apa, melihat kesejahteraan sosialnya seperti apa, dan juga akan meningkatkan pendidikan dan tingkat kemiskinan.
"Saat ini kita sudah punya semua data sehingga kita bisa melihat apa yang harus kita lakukan agar setiap daerah bisa seperti Jakarta atau seperti Kalimantan Timur atau bahkan kemarin waktu di Sumatera Selatan, Ogan, Komering, Ilir pun sudah lolos middle income trap," tuturnya.
Dikatakan Airlangga, salah kunci untuk yang sudah terlihat, harus ada driver ekonomi di kabupaten kota yang extraordinary. Jadi bukan yang hanya unggul rata-rata, tetapi yang unggul secara nasional.
"Tapi ada yang membedakan berbagai wilayah, tentu kalau di luar Jawa itu banyak yang resource based berbasis dari pada bahan baku, tetapi Jakarta sudah service industry. Jakarta sudah seperti negara-negara lain yang basisnya adalah jasa. Nah oleh karena itu tantangan belum berakhir, PR jalan terus dan kereta Kemenko perekonomian juga jalan terus," pungkasnya.