
Foto: new scientist (Sebastian Kettley/RBG Kew)
Jakarta, tvrijakartanews - Bunga bangkai yang menakjubkan mekar pada tanggal 18 Juni di Royal Botanic Gardens, Kew, London, namun hanya bertahan sebentar saja. Bunga ini biasanya hanya bertahan selama 24 hingga 36 jam.
Bunga bangkai ( Amorphophallus titanum ), juga disebut titan arum, dinamai demikian karena baunya seperti daging busuk. Bau ini dapat tercium begitu kuat hingga dapat menyebar hingga ratusan meter. Baunya dirancang khusus untuk menarik penyerbuk yang tidak biasa seperti lalat daging dan kumbang bangkai ke bunga yang berumur pendek itu, dan harus cukup kuat untuk melakukan tugasnya dalam waktu singkat saat tanaman itu berbunga, karena bunga itu mungkin tidak akan mekar lagi selama bertahun-tahun.
Secara teknis, bunga yang tingginya dapat mencapai 3 meter ini bukanlah bunga tunggal, melainkan banyak. Paku bunga bagian dalam, atau spadix, tampak seperti obelisk kuning saat muncul dari kerah ungu berlipit yang disebut spathe. Perbungaan, atau gugusan, bunga terletak di zona terlindungi antara spathe dan spadix.
Jika kebetulan melihat dan mencium bunga ini, baunya mungkin tidak seperti yang diharapkan. Baunya dapat bervariasi selama masa mekarnya bunga ini dan selain mengeluarkan bau bangkai, baunya bisa seperti kotoran atau sampah hangat.
Tumbuhan langka ini merupakan tanaman endemik di hutan hujan Sumatera, tetapi banyak kebun raya di seluruh dunia membudidayakannya, baik karena keindahannya maupun karena banyaknya pengunjung yang datang saat berbunga. Pertama kali diketahui bahwa tumbuhan ini berbunga di luar Sumatera adalah di Kew pada tahun 1889.