Ancaman Iklim Mendorong Taman Kew di London Mencari Pohon-pohon Tangguh
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Di balik kehijauan yang subur, bunga mawar yang bermekaran, dan kicauan burung di Taman Kew yang terkenal di London, terdapat kenyataan gelap perubahan iklim, yang mengancam akan membunuh ribuan pohon dalam beberapa dekade mendatang.

Beberapa pohon di kebun raya, yang pertama kali dibuka pada tahun 1759 dan saat ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, sudah mengalami penurunan yang tidak dapat diubah lagi.

Para ahli di Kew telah menggunakan pemodelan iklim untuk menunjukkan bahwa lebih dari separuh dari 11.000 pohon di taman itu mungkin berisiko mati pada tahun 2090, karena iklim yang memanas membuat tanah lebih kering dan mengurangi jumlah air yang dapat diakses pohon.

Melansir reuters ( 29/07 ) masalah Kew diperburuk oleh kehangatan yang terpancar dari daerah metropolitan London yang padat ke taman, yang dikenal sebagai efek pulau panas perkotaan, yang membuat suhu malam hari jauh lebih hangat daripada di daerah pedesaan.

8,5 juta spesimen tanaman dan jamur Kew telah lama diambil tidak hanya dari Inggris tetapi juga dari seluruh dunia dari bunga sakura di Jepang hingga bunga lili air di Amazon dan solusi untuk mengatasi perubahan iklim mungkin juga terletak ribuan mil jauhnya.

Dalam sebuah laporan, para ahli mengatakan bahan tanaman dari hutan Hyrcania di Iran dan Azerbaijan, stepa besar di Eurasia, Amerika Serikat bagian barat daya atau bagian benua Eropa semuanya akan cukup tangguh untuk menahan perubahan iklim di Inggris. Penggantian semacam ini juga dapat menjadi model bagi para perencana kota untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Kevin Martin, kepala koleksi pohon di taman tersebut dan mantan dokter bedah pohon ini mengatakan, cuaca di Kew lebih hangat sekitar 3 derajat Celsius dibanding tahun 1980-an, sehingga membahayakan pohon-pohon asli Inggris yang sangat disukai seperti pohon ek Inggris (Quercus robur).

Kekeringan pada tahun 2022, ketika suhu di sekitar ibu kota Inggris mencapai rekor 40 C (104 Fahrenheit), membunuh 400 pohon di Kew, mendorong kebutuhan untuk memikirkan tentang memperkenalkan spesies yang lebih tangguh yang akan melakukan perjalanan ke Georgia pada bulan September untuk mengumpulkan benih untuk ditanam di Kew.