
ilustrasi rupiah (Freepik)
Jakarta, tvrjakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 113 poin atau 0,72 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah harus tersungkur akibat perekonomian AS tetap unggul.
Dikutip data Bloomberg, pada penutupan perdagangan, Kamis (25/1/2024), rupiah terpelanting hingga 113 poin atau setara 0,72 persen di level Rp15.826 per dolar AS.
Sedangkan data dari Yahoo Finance, rupiah melemah 115 poin atau setara 0,73 persen. Sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.713 di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, Fokus pasar beralih ke data utama PDB kuartal keempat yang akan dirilis pada hari Kamis, yang diperkirakan menunjukkan penurunan pertumbuhan.
"Namun perekonomian AS juga diperkirakan akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Data indeks harga PCE, alat pengukur inflasi pilihan The Fed akan dirilis pada hari Jumat, dan kemungkinan akan menunjukkan inflasi tetap stabil di bulan Desember. Ketahanan perekonomian AS dan inflasi yang tinggi memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama sebuah peringatan yang disuarakan oleh beberapa pejabat The Fed pada awal bulan Januari.
Peringatan mereka, kata Ibrahim, ditambah dengan inflasi yang kuat dan pembacaan pasar tenaga kerja, membuat para pedagang terus melepaskan spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling lambat pada bulan Maret 2024.
Menurutnya, Di Asia, Bank Rakyat Tiongkok secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hamper $.140 miliar liquiditas kedalam perekonomian.
"RRR menentukan jumlah cadangan modal yang perlu dimiliki oleh bank-bank Tiongkok, dan pemotongan tersebut kini akan memberikan lebih banyak likuiditas untuk disuntikkan ke dalam perekonomian," ujarnya.
PBOC juga menandai lebih banyak langkah yang akan dilakukan untuk membantu menopang pertumbuhan ekonomi, yang merupakan tanda paling jelas sejauh ini bahwa Beijing berencana untuk mengerahkan lebih banyak stimulus.
"Sinyal tersebut membantu pasar Tiongkok bangkit dari posisi terendah dalam beberapa tahun, setelah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang mendorong arus keluar modal besar-besaran dari pasar regional," paparnya.
Realisasi Investasi Indonesia Capai Rp365,8 Triliun
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia di kuartal IV 2023 sebesar Rp365,8 triliun, tumbuh 16,2 persen secara yoy. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.
Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp184,4 triliun atau 50,4 persen dari total investasi kuartal IV 2023. Realisasi tersebut naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp181,4 triliun atau 49,6 persen dari total investasi di kuartal IV 2023. Angka tersebut naik 29,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Sedangkan, investasi antara Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa berimbang. Secara rinci, luar Pulau Jawa memiliki porsi investasi mencapai 50,6 persen atau setara Rp185 triliun pada kuartal IV 2023. Angka tersebut naik 12,7 persen secara tahunan (yoy)," tambahnya.
Sementara itu, investasi di Pulau Jawa sebesar Rp180,8 triliun, tumbuh 20,1 persen yoy. Realisasi tersebut setara dengan 49,4 persen dari total investasi kuartal IV 2023.
Berdasarkan lokasinya, Jawa Barat menjadi provinsi dengan PMA dan PMDN terbanyak, yakni Rp57,4 triliun. Kemudian, disusul Jawa Timur sebesar Rp45 triliun, DKI Jakarta sebesar Rp36,4 triliun, Sulawesi Tengah Rp28,4 triliun, dan Banten sebesar Rp25,2 triliun.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 113 point walaupun sebelumnya sempat melemah 120 point dilevel Rp. 15.826 dari penutupan sebelumnya di level Rp.15.713.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp. 15.810 hingga Rp. 15.880 per dolar AS," pungkasnya.